Friday, January 8, 2016

Tulisan Sederhana Untuk Abang

By Maulana Yusuf   Posted at  4:17 PM   Tulisanku No comments



Bang, apa kabar? aku di sini kangen. sudah lama sekali rasanya kita tidak bertemu. sejak kau pergi meninggalkan aku, dan sejak kau pergi meninggalkan dunia. Aku ada di sini bang, duduk di kamar yang dulu pernah kau tempati. Di sini sejuk dengan suara kipas angin yang menemani aku sedang duduk merasa kangen. Bang, jujur aku sekarang merasa kesepian tanpa hadirmu di kehidupan ini. Terserah kau Bang mau bilang aku berlebihan atau tidak. Tapi memang benar adanya yang aku rasakan sekarang ini. Mungkin sekarang kau di sana kecewa melihat keadaan aku di sini, Bang. Melihat sifat dan kelakuan aku yang amat nakal. Dulu sesaat kau sebelum pergi, kau pernah bilang kepadaku, bahwa aku harus bisa menjadi penerusmu, bahwa aku harus menjadi anak yang pintar. Tapi maaf sekali, Bang, apa yang kulakukan sekarang ini, itu jauh dari harapanmu. Sekali lagi aku kangen sekali sama kau, Bang. Memang aku punya banyak kakak laki-laki. Tapi benar-benar tidak ada yang seperti abang. Sumpah bang, aku sama sekali tidak peres. 
Abang itu jago sekali bermain bulu tangkis. Dulu di kala waktu sore, kau selalu mengajak aku bermain bulu tangkis di depan rumah. Walaupun kau yang di waktu itu sedang merasa lelah karena baru pulang kerja. Aku pun selalu mengalami kekalahan saat melawanmu. Tapi aku selalu menang bila bermain bulu tangkis bersama teman-temanku, karena aku selalu mendapat pembelajaran di setiap melawanmu. Akan tetapi situasi yang sekarang ini berbeda drastis seperti dulu. Teman-teman ku sering mengajak bermain bulu tangkis, tapi aku selalu menolaknya. Karena kenapa? karena bila aku bermain bulu tangkis, aku selalu membayangimu Bang, aku selalu ingat kepadamu. Dan secara otomatis itu membuat aku menjadi sedih.
Bang, banyak sekali orang-orang di luar sana yang bilang kalau wajah kita ini mirip. Aku sama sekali tidak merasakan GeEr Bang. Kenapa? karena wajah Abang itu lebih ganteng dari pada aku. Abang itu hidungnya mancung. Dan sedangkan aku... aku percaya kata-kata itu hanya untuk membuat aku merasakan GeEr. 
Bang, dulu kau yang selalu menasihatiku, kau yang selalu menegurku secara lembut bila aku membuat kesalahan. kau yang selalu mengajariku dan memberikan saran untuk memperbaiki kesalahan yang selalu kuperbuat. Tapi sekarang aku tidak dapat itu, Bang. Kau sudah pergi, Dan sekarang aku sudah dewasa. Jadi aku belajar dengan sendiri untuk memperbaiki kesalahan yang kuperbuat.
Meski kini aku sudah mulai terbiasa hidup tanpamu, namun kenangan masa lalu bersamamu masih saja begitu melekat di hatiku, seakan-akan semuanya baru saja terjadi, seolah-olah kau masih belum benar-benar pergi.
Bang, aku rindu. Bila kau memang tak bisa kembali menemani hidupku, setidaknya temanilah aku walau hanya dalam mimpiku. Silakan, Bang. Silakan datang ke mimpiku kapan pun abang mau. 

About the Author

Maulana Yusuf. was born in Bogor. Live in Depok. I love writing. I and love football.
View all posts by: Maulana Yusuf

0 komentar:

Mohon beri komentar anda untuk kemajuan blog kami, dan beri komentar yang baik dan sopan. Terimakasih.

Back to top ↑
Connect with Us

© 2013 Zancker Blog. WP Mythemeshop Converted by Bloggertheme9
Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.